Penyedia Katering di Makkah Harus Berikan yang Terbaik untuk Jemaah
By Admin
nusakini.com--Jemaah haji Indonesia selama di Makkah Al Mukarramah akan mendapatkan layanan katering 2 x 12 hari, berupa makan siang dan makan malam. Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat meminta para penyedia layanan katering untuk memberikan yang terbaik bagi jemaah.
"Semua dapur agar berlomba memberikan layanan katering terbaik buat jemaah haji Indonesia. Karena perusahaan yang baik akan direkomendasikan untuk memberikan pelayanan tahun berikutnya," kata Arsyad Hidayat saat memberikan arahan di hadapan 23 pemilik perusahaan katering di Hotel Dar Hadi Aziziah, Makkah, Selasa (16/8) malam. Hadir juga dalam kesempatan ini para koki (chef) tiap-tiap perusahaan katering yang berasal dari Indonesia.
Salah satu kriteria layanan katering yang baik, lanjut Arsyad, terkait dengan cita rasa makanan Indonesia. menurutnya, karena yang akan dilayani adalah jemaah haji Indonesia, maka makanannya harus bercita rasa Indonesia. dan yang tahu cita rasa Indonesia adalah orang Indonesia. "Saya minta dapur yang sampai saat ini belum memiliki koki Indonesia untuk segera memenuhi janji itu. Kami akan mengontrol," tegasnya.
"Kalau ada catatan kualitas yang kurang baik, misalnya volume kurang dan distribusi telat, jangan harap tahun depan dikontrak lagi," tandas Arsyad. Dia mengaku sengaja menyampaikan peringatan ini di awal para perusahaan serius dalam memberikan layanan terbaik untuk dluyuufur-Rahman.
Arsyad menambahkan bahwa ada kebijakan baru dalam distribusi katering tahun ini. Kalau sebelumnya distribusi katering dimulai pada kesempatan pertama kedatangan jemaah haji Indonesia di pemondokan, tahun ini hal itu tidak diberlakukan lagi. Proses distribusi katering baru dilakukan satu hari setelah kedatangan.
"Ini penting supaya kita tahu jumlah riil jemaah haji berapa. Tahun lalu banyak makanan yang disiapkan melebihi jumlah jemaah karena diberikan sejak awal kedatangan. Padahal selisih katering itu tidak mungkin kita bayar," ujarnya sembari menggarisbawahi kalau persoalan ini pada tahun 2015 lalu juga menjadi pertanyaan para pengawas.
"Kita evaluasi, pemberian katering diberikan sehari setelah jemaah tiba di Makkah. Seluruh penyedia katering agar pro aktif terkait jumlah katering. Sehari sebelum melayani katering, tanyakan dulu berapa jumlah riil nya," pesan Arsyad.
Untuk memudhakan proses distribusi, Arsyad juga meminta seluruh penyedia katering untuk menjalin kerja sama yang baik dengan pihak hotel. Kerjasama kedua belah pihak penting untuk memastikan makanan yang sudah siapkan bisa masuk dan didistribusikan ke jemaah di pemondokan.
"Tahun ini akan kita siapkan surat dari Kantor Urusan Haji kepada para pemilik hotel bahwa dapur A sudah kontrak dengan PPIH dan akan memberikan layanan di pemondokan B," tuturnya.
PPIH Arab Saudi telah melakukan kontrak kerjasama dengan 23 perusahaan katering. Dari jumlah itu, 12 perusahaan merupakan penyedia katering yang menunjukan kinerja terbaik pada tahun lalu sehingga kembali dipercaya untuk menyediakan makanan bagi jemaah haji Indonesia. Sedangkan sebelas perusahaan lainnya merupakan penyedia katering yang baru akan melayani kateriang jemaah haji pada tahun ini.
Kepada 11 perusahaan tersebut, PPIH talah melakukan visitasi untuk memonitor kesiapan bandara menerima jemaah. Hasil dari visitasi itu, tiga perusahaan telah mendapatkan teguran keras, yaitu: PT Syalal Asia, PT Rimas, dan PT Ruwat Makkah. (p/ab)